#SeptemberReview: Boyhood
5:41 PM
Welcome back to #SeptemberReview!
Maaf hari ini post nya terlambat satu hari dikarenakan kemarin
gue mendapat panggilan interview di sebuah televisi nasional hehe. Maka hari
ini post #SeptemberReviewnya akan ada dua!
Pada review pertama kali ini gue akan ngebahas film yang
fenomenal yaitu Boyhood.
Tak seperti pada film Hollywood umumnya yang waktu produksi memakan
durasi beberapa tahun, film Boyhood arahan Richard Linklater ini mencapai
durasi produksi yang sangat lama yaitu 12 tahun. Honestly, gue sangat kagum
dengan production designernya dan semua kru yang terlibat. Bayangin aja, ketika
shooting yang memakan waktu beberapa bulan aja sudah membuat repot, apalagi 12
tahun. Memang sih tidak 12 tahun penuh, tapi waktu produksi yang memakan waktu
lama tentu membuat kru bertanya-tanya bagaimana jadinya film ini.
Premis dalam film ini secara garis besar menceritakan kisah
kehidupan seorang anak kecil laki-laki yang tumbuh menjadi remaja. Hanya
sesederhana itu. Karakter-karakter penting
dalam film ini diperankan oleh Ethan Hawke, Patricia Arquette, Ellar Coltrane,
Lolerei Linklater (anaknya Richard Linklater). Karakter utama yang dalam film
ini adalah Mason. Dia dibesarkan oleh ibunya yang telah bercerai, dia juga hidup
bersama adiknya yang bernama Samantha. Ayah dari Mason yang diperankan oleh
Ethan Hawke adalah seorang pengangguran yang hidup bersama temannya.
Sebenarnya agak susah membuat konflik di dalam film ini
karena cerita yang dibangun adalah kejadian sehari-hari yang sudah familiar
dengan kita. Namun, gue ngerasa bahwa hal itu lah yang membuat film ini jadi
menarik. Akan ada banyak hal-hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita
terutama anak laki-laki. Misalnya ketika lo pertama kali buka majalah dewasa
dengan teman kecil lo. hehehe.
Karakter Mason dalam film ini diceritakan selama 12 tahun
perjalanan hidupnya dari anak-anak menjadi remaja kuliahan. Nah, proses
menjadi remaja kuliahan itu lah yang akan menjadi konfliknya. Awalnya, film ini
diberi judul 12 Years, tapi karena sebelum film ini dirilis sudah ada film yang
berjudul 12 Years A Slave maka Richard Linklater menggantinya menjadi Boyhood.
Richard takut kemiripan judul kedua film itu nanti membingungkan penontonnya,
Dari perspektif gue, film ini mengalir sangat halus. Kalo
ibarat makanan, film ini sangat renyah dan gurih. Menggigit film ini membuat
lidah gue merasakan pengalaman baru yang belum gue makan sebelumnya. Terlebih
ketika lo menikmati makanan ini dengan suguhan musik yang menyayat hati, yaitu
soundtrack Hero yang dimainkan oleh Family Of The Year. Penggambaran karakter
Mason yang lugu lalu menjadi urakan, tetap dibalut dengan sebuah status pasti
yaitu anak ibu. Yang gue dapet dari film ini adalah dalam hidup, tak peduli
berapa umur lo, lo akan tetap menjadi anak
dari orang tua lo.
Rating dari gue 9/10.
Film yang harus lo tonton!
0 comments